إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إلى الوَلِيمَةِ فَلْيَأْتِهَا.
“Jika salah seorang dari kalian diundang makan, hendaklah ia menyambut Undanganya”
Walimatul Khitan adalah acara dalam Islam yang dirayakan sebagai bentuk rasa syukur karena seorang anak sudah disunat. Acara ini juga menjadi momen untuk mengundang warga sekitar dalam acara makan-makan. Meskipun tidak wajib atau sunnah, namun di anjurkan untuk memenuhi undangan walimatul khitan yang diterima. Hikmah yang bisa diambil dari acara ini adalah toleransi dalam Islam, ikatan antar masyarakat, dan kasih sayang antar mereka. Khitan sendiri berasal dari akar bahasa Arab yang artinya menyunat, dan secara terminologi adalah memotong “Qulfah” atau kulit yang membungkus bagian ujung dzakar pada laki-laki. Pemotongan kulit ini diperintahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi anak laki-laki dan yang telah dewasa.
Walimatul Khitan adalah salah satu tradisi penting dalam Islam di Indonesia. Upacara ini merupakan sebuah perayaan untuk memperingati pemotongan sunat seorang anak laki-laki. Walimatul khitan dilakukan oleh keluarga dengan mengundang sanak saudara dan kerabat untuk hadir dalam acara tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah walimatul khitan, persiapan sebelum pelaksanaan, pelaksanaan walimatul khitan, makanan yang disajikan dalam upacara tersebut, penerimaan masyarakat terhadap tradisi ini, modernisasi dalam pelaksanaan walimatul khitan, serta kesimpulan mengenai pentingnya tradisi ini dalam Islam di Indonesia.
Daftar isi
Asal-usul tradisi walimatul khitan tidak dapat dipastikan secara pasti. Namun, sejarah mencatat bahwa pemotongan sunat dianggap sebagai suatu tanda keselamatan dan kesucian dalam Islam. Sejak zaman Nabi Muhammad, pemotongan sunat menjadi sebuah tindakan yang harus dilakukan oleh seorang Muslim. Di Indonesia, walimatul khitan menjadi salah satu tradisi penting dalam Islam dan dilakukan oleh banyak keluarga.
Sebelum pelaksanaan walimatul khitan, keluarga harus mempersiapkan segala sesuatu dengan matang. Persiapan oleh keluarga meliputi menyediakan makanan dan minuman untuk tamu yang hadir, menyewa tempat atau mempersiapkan segala sesuatunya dirumah sendiri .
Setelah persiapan dilakukan, tahap pelaksanaan walimatul khitan dimulai. Tahap pertama adalah pemberian doa oleh seorang ulama atau imam yang hadir dalam acara tersebut. Kemudian, anak yang akan disunat dipersiapkan oleh keluarganya dengan memandikan dan memakaikan pakaian yang bersih.
Selanjutnya, tahap pemotongan sunat dilakukan oleh seorang dokter atau tenaga medis yang ahli dalam melakukan tindakan tersebut. Setelah selesai, anak tersebut akan mendapatkan hadiah dari keluarga dan tamu yang hadir dalam acara tersebut.
Makanan dan minuman juga menjadi bagian penting dalam walimatul khitan. Biasanya, keluarga akan menyajikan berbagai jenis makanan seperti nasi kuning, ayam goreng, ketupat, dan lain sebagainya. Makanan yang disajikan memiliki makna dan simbolis dalam tradisi Islam. Misalnya, nasi kuning melambangkan kebahagiaan dan kesuburan, sedangkan ayam goreng melambangkan kemenangan.
Penerimaan masyarakat terhadap walimatul khitan cukup beragam. Beberapa masyarakat menganggap bahwa tradisi ini adalah sebuah keharusan dan menjadi bagian penting dari ajaran Islam. Namun, ada juga masyarakat yang menganggap bahwa tradisi ini kurang relevan dan tidak perlu dilakukan.
Seiring perkembangan zaman, tradisi walimatul khitan mengalami berbagai perubahan. Beberapa keluarga kini lebih memilih untuk tidak melakukan tradisi ini karena alasan kesehatan atau finansial. Namun, ada juga yang melakukan inovasi dan mengubah cara pelaksanaan walimatul khitan agar lebih modern dan sesuai dengan zaman sekarang.
Dalam Islam, walimatul khitan menjadi bagian penting dari tradisi yang harus dijalankan oleh seorang Muslim. Meskipun penerimaan masyarakat terhadap tradisi ini cukup beragam, namun walimatul khitan masih menjadi bagian penting dari tradisi Islam di Indonesia. Melalui tradisi ini, kita dapat menghargai tindakan pemotongan sunat dan memperingati keselamatan serta kesucian dalam Islam.
WALIMATUL KHITAN – Adalah salah satu Acara dalam islam yang mana seorang merayakan pesta sebagai bentuk Rasa syukur karena seorang anak sudah di khitan/sunat maka dengan adanya acara walimatul khitan atau pesta sunatan ini kita bisa sekaligus mengundang warga sekitar untuk acara makan makan yang mana menunjukan bahwa anak kita telah disunat.
Acara walimatul Khitan di indonesia ini memiliki keunikan tersendiri dalam pelaksanaanya, karena setiap daerah berbeda beda. Namun yang terpenting adalah kesederhanaan dalam membuat acara adalah lebih utama karena semua kembali kepada niat kita masing masing dalam mengadakan acara terlebih keberkahan saat acara juga yang kita utamakan. jangan sampai kita membuat acara besar besaran namun menimbulkan mudhorot baru sehingga menyusahkan banyak pihak semisal sampai menutup jalan sehingga menggangu aktifitas yang mana fasilitas umum seperti jalan di pakai setiap hari oleh pengguna jalan.
Mengadakan acara walimatul khitan tidak wajib atau sunnah namun sekiranya ada Undangan Untuk walimatul khitan maka hukumnya wajib dan di anjurkan untuk memenuhi undangan walimatul khitan tersebut sebagaimana sabda nabi Sahih Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ,di Takhrij / keluarkan dari imam Bukhori (1)
“Jika salah seorang dari kalian diundang makan, hendaklah ia menyambut Undanganya”
Khitan berasal dari akar bahasa Arab يختن- ختن – ختان ( Khotana – Yakhtanu – Khitaan ) artinya Menyunat
Lebih rinci Secara terminologi pengertian khitan menurut Imam al-Mawardi, ulama fiqh Mazhab Syafi’i, khitan bagi laki-laki adalah memotong “Qulfah“, kulit yang membungkus bagian ujung dzakar, sehingga menjadi terbuka.
dan dari pendapat yang lain Qulfah atau qhurlah adalah bagian kulit yang dipotong saat dikhitan (disebut pula kuluf). Yang dikhitan dari seorang laki-laki adalah bagian kulit yang melingkar dibawah ujung kemaluan. Itulah kulit kemaluan yang diperintahkan untuk dipotong.
khitan adalah salah satu fitrah Manusia yang diperintahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan anak laki laki maupun yang telah dewasa adalah pemotongan kulit yang menutupi ujung penisnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairoh Dikeluarkan Oleh Imam Bukhori dalam kitabnya Shaih Bukhori Halaman ke 3356 Dengan Perawi Yang Sahih(2)
اخْتَتَنَ إبْراهِيمُ عليه السَّلامُ وهو ابنُ ثَمانِينَ سَنَةً بالقَدُّومِ
Ibrahim Alayhi Salam (Keselamatan Atasnya) dan beliau disunat ketika beliau berusia delapan puluh tahun dengan sebuah Alat yang di sebut Qodum (kampak)
Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan bahwa Nabi Ibrahim as , disunat ketika dia berusia delapan puluh tahun, dan dia disunat dengan Kampak, yaitu alat tajam yang digunakan oleh tukang kayu, dan dikatakan bahwa itu adalah sebuah nama.Dan dalam hadits: Ibrahim, saw, menyerah pada perintah Tuhannya, Maha Suci Dia.
Dan di dalamnya: sunat adalah salah satu cara sifat manusia, dan itu dilakukan baik oleh orang yang sudah dewasa maupun anak kecil.
dari rincian hadits di atas maka kita mungkin agak heran dan mungkin kaget karena beliau di khitan menggunakan ALat yang biasa di pakai tukang kayu yaitu kapak, namun jika kita mau mengetahui mbah mbah kita dulunya juga menggunaka alat alat yang memang masih traditional sehingga berbeda dengan kita yang saat ini hidup di era tekhnologi
Sebagaimana kita mengetahui berbagai madzhab mempunyai hukum masing masig dalam khitanan namun dalam Madzhab yang di anut oleh masyarakat indonesia pada umumnya adalah Syafi’iyah namun ada beberapa madzhab berbeda pendapat dalam masalah ini
kita tidak akan menyebutkan Hukum dari ke 4 Madzab Mulai Dari Imam Abu Hanifah (699 M), Imam Malik (711 M), Imam Syafi’i (767 M), Imam Ahmad Bin Hambal (780 M)
Namun Hanya dari Madzhab Syafi’i (767 M) yang mana adalah pegangan dari Mayoritas ummat islam di indonesia
mazhab Syafi’i menetapkan Hukum khitan wajib terhadap syari’at khitan berdasarkan pemahaman terhadap nas al-hadis tersebut, bahwa pemahaman pada sesuatu hal yang dilakukan secara berulang-ulang berakibat menjadi suatu hal yang wajib dikerjakan.(3)
Tidak ada komentar